Rabu, 26 Juni 2013

Tanjung Lesung punya cerita selanjutnya adalah cerita Green Coral Beach Camp Tanjung Lesung

Ingin menikmati liburan dengan view yang cantik dan jauh dari suasana kota?… Tanjung Lesung bisa menjadi destinasi liburan keluarga maupun personal, dan saya pun akhirnya berkesempatan untuk menjelajah Paradise in the West Coast


Tanjung Lesung merupakan kawasan wisata pantai yang memiliki luas areal 1500 hektar, kawasan ini terletak di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang Banten. Dikawasan ini tidak hanya menawarkan keindahan pantai dan olah raga air. Tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penginapan berbagai kelas, seperti hotel, villa, cottage, bahkan perkemahan atau camping. Saya memilih Camping di Green Coral Beachh , Paket Camping disini menyediakan paket harga mulai dari 200rb – 350rb/pax, oya saya bukan marketingnya lho ya,,hanya customer yang apresiatif terhadap service manajemen di Green Coral

Perjalanan dari Jakarta- Tanjung Lesung menempuh waktu + 4 jam, dengan kondisi lalulintas lancar, dan ini akses masuk kawasan Tanjung Lesung yang sudah demikian tertata apik





Di kawasan ini kita akan diberi petunjuk signboard sesuai dengan areanya masing-masing, misal Villa, Club Sailing, Green Coral camp, dsb. Dan saat masuk di gate Green Coral untuk pengunjung yang ingin menikmati pantai, makan siang atau wisata air dikenakan charge Rp. 75.000/1x masuk, karena saya sudah booking untuk camping jadi tidak perlu membayar lagi di gate depan.








Fasilitas-fasilitas di area ini seperti Musholla, Restaurant, Toilet, Area parkir semua tertata apik dan kebersihannya terjaga, nyaman dan aman sentosa


Disini kita jangan khawatir kelaparan atau susah cari makanan, karena dengan paket yang ditawarkan dengan 350rb/pax kita sudah dapat 3x makan (breakfast,lunch,dinner) , dan 1x Coffee break. Menu all about seafood dengan porsi besar dan yummy (baca : cek kembali timbangan badan anda jika selesai dari Tanjung Lesung )


Kitapun mendapat voucher gratis 1x permainan Watersport, disini tersedia banana boat, snorkeling dan kayak/kano.





Area Green Coral Camp Beach terintegrasi dengan areal sekitarnya yaitu Kalicaa Beach dan Tanjung Lesung Bay Villa, sambil menikmati pagi kita bisa berjalan kaki dengan keluarga melalui hutan kecil dan jalan setapak melewati pesisir pantai





Favorite spot dermaga panjang terbuat dari kayu dengan konstruksi baja, bisa untuk melihat terumbu karang dibawah laut jika air tidak pasang, dan ajang tempat foto perfotoan





Spot pantai Tanjung Lesung yang letaknya di Barat jadi ajang mengincar golden moment yaitu Hunting Sunset, pukul 18.00 WIB saya berdiri di dermaga, diterpa angin laut, sembari menatap luasnya langit menuju senja… bonus cuaca cerah dan langit senja pun mulai menggoreskan warna yang demikian indahnya….





melihat langit cantik seperti ini saya mulai narsis , gak rela rasanya foto background cantik tanpa foreground hehehe….


Minggu, 23 Juni 2013

Berencana liburan ke tanjung lesung? Coba simak terlebih dahulu beberapa info tentang tempat wisata menarik di Tanjung lesung, rute dan angkutan umum ke tanjung lesung serta permain-permainan yang ada disana. Jika sudah mengetahui info tentang tanjung lesung dan berencana wisata ke tanjung lesung, maka selanjutnya  adalah mulai mencari penginapan di tanjung lesung.
Tanjung lesung mempunya tempat menginap yang beragam. Penginapan di tanjung lesung berupa Villa di tanjung Lesung, ada hotel dan resort di tanjung lesung, dan untuk anda yang bakpaker ada juga penginapan murah di tanjung lesung baik, penginapan murah di tanjung lesung berupa villa di tanjung lesung maupun homestay di tanjung Lesung.

Beberapa penginapan di tanjung lesung berupa Villa dan atau Hotel seperti Kalicaa Villa, Sailing Club ,The Bay Villas, dan Hotel, Bluefish Tanjung Lesung  dan lainnya. Harga penginapan atau hotel dan villa tersebut berkisar dari  RP 976.800 permalam hingga RP 5.000.000 permalam.

Harga Villa, Resort dan Hotel di tanjung lesung tersebut boleh dibilang agak sebanding dengan fasilitas dan keindahan alam yang di tawarkan. cocok bagi yang ingin bersantai dengan keluarga, karena berbentuk rumah yang nyaman dan didalamnya terdapat kolam renang serta dapur.

Akan tetapi harga penginapan tersebut terlalu mahal untuk kantong backpkaer. Eiiit.s tapi jangan khawatir karena homestay murah di tanjung lesung juga tersedia, penginapan murah yang cocok untuk backpaker.
Harga homestay di Tanjung Lesung termasuk murah jika di Bandingkan dengan harga Resort dan Hotel di Tanjung Lesung. Kisaran harga homestay di tanjung lesung mulai dari 400.000,- 1.200.000 dengan fasilitas berupa  AC, Living room, Tv Cable dan lainnya.

Hanya saja jarak homestay di tanjung lesung dengan lokasi area Pantai-pantai di tanjung lesung agak jauh sekitar 500 Meter. Selain itu juga untuk masuk area tanjung lesung resort di kenakan biaya masuk lagi.
Semoga membantu…

Sabtu, 22 Juni 2013

Pantai Tanjung Lesung terletak di Provinsi Banten. Mungkin orang banyak lebih mengenal Pantai Anyer dan Pantai Carita, karena kedua pantai tersebut yang paling terkenal di kawasan Pandeglang dan kebetulan inilah wisata andalan dari tempat lahir saya, dan karena keindahan pemandangannya yang eksotis.

Jika kita mendengar kata "Lesung" mungkin kita akan langsung teringat akan kecantikan perempuan yang di pipinya terdapat lesung pipit. Pantai Tanjung Lesung ini kira-kira tidak berbeda  dengan perempuan cantik berlesung pipit. Pantainya terlihat cantik karena letak pantainya yang seperti lesung, daratan yang menjorok ke laut.

Keistimewaan pantai ini adalah pasir putihnya yang lembut, angin sepoi-sepoi tidak terlalu kencang menambah eksotisnya pantai ini karena memang tidak langsung menghadap samudera lepas sehingga ombak pun tidak terlalu besar dan relatif aman untuk bermain jet ski, snorkeling, berperahu ataupun memancing. Atau bisa juga bermain sepakbola pantai, bola voli, off road, sekadar berjemur ataupun bermain pasir.
Snorkeling di Pantai Tanjung Lesung

Bagi pasangan yang ingin beromantisme menikmati keindahan sunrise dan sunset diiringi kicauan burung laut yang melayang-layang dan sesekali menukik-mencebur ke laut menangkap ikan disertai suara deburan ombak yang tidak terlalu keras menambah kemesraan suasana seperti lagu "Kemesraan"-nya Franky Sahilatua.
Sunset di Pantai Tanjung Lesung

Sunrise di Pantai Tanjung Lesung
Bagi wisatawan yang berhasrat menikmati kekayaan hayati dan pesona bawah lautnya, dapat menyewa peralatan menyelam. Dengan menyelam, para wisatawan akan terpukau melihat terumbu karang yang indah, ubur-ubur beraneka warna, siput-siput kecil dengan cangkang yang unik, dan ikan-ikan yang berenang berkejaran di garis pantai. Sedangkan bagi wisatawan yang ingin mempelajari cara mentranplantasikan terumbu karang, dapat mengunjungi lokasi konservasi yang berada di tengah laut.

Jika bosan bermain di pantai, kita bisa mengunjungi Pulau Liwungan dengan menyewa perahu nelayan atau speed boad dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Di pulau yang seluas sekitar 50 hektar dan konon hanya dihuni oleh pasangan suami istri (kakek-nenek) selama puluhan tahun ini kita bisa menikmati keindahan Selat Sunda, eksotisme Gunung Krakatau, dan melihat konservasi terumbu karang yang berada di tengah laut. Atau para wisatawan bisa menyusuri perkampungan nelayan, yaitu Kampung Cipanon dan berbelanja kerajinan tangan Badak Bercula Satu dan jika haus Anda bisa menikmati minuman khasnya yaitu daun sirih.
Pantai Pulau Liwungan
Rumah di Pulau Liwungan yang dihuni sepasang kakek-nenek
Fasilitas yang lengkap dan tidak kalah dengan Pantai Anyer dan Pantai Carita membuat para wisatawan tidak mengalami kesulitan berwisata di pantai ini. Fasilitas seperti pusat informasi, Lifeguard, Money Changer, Tempat Parkir, Banana Boat dan lain-lain semua tersedia disini.

Di Tanjung Lesung terdapat tempat menginap dengan berbagai variasi dan tipe, seperti hotel, villa, resort sampai homestay dengan berbagai harga. Untuk home stay tarifnya sekitar Rp 100.000 per malam sedangkan menginap di vila, hotel, maupun resor dengan tarif Rp 500.000-Rp 2 juta per malam, tergantung harinya.

Pantai Tanjung Lesung yang eksotis ini dapat dicapai melalui :
Pertama, mengambil rute jalan tol Jakarta-Merak, lalu keluar melalui pintu gerbang tol Serang Timur. Setelah melewati Kota Serang, perjalanan dilanjutkan ke arah Kota Pandeglang dan Labuan, dan berakhir di Pantai Tanjung Lesung .

Kedua, mengambil rute jalan tol Jakarta-Merak, lalu keluar melalui gerbang tol Cilegon. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri pesisir Anyer-Carita, lalu ke arah Labuan, dan berakhir di Pantai Tanjung Lesung . Jakarta-Pantai Tanjung Lesung berjarak sekitar 160 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2,5-3 jam perjalanan dengan menggunakan bus atau kendaraan pribadi.

Sejak pertengahan Juni 2003, akses ke kawasan ini semakin mudah karena pemerintah daerah setempat telah mengoperasikan tiga bus DAMRI setiap harinya dari Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten, menuju Pantai Tanjung Lesung .

Karena kemarin hanya liburan berkelompok dengan warga tempat saya tinggal, maka rasanya belum puas karena jadwal yang ketat. Lain kali kalau berlibur lagi, pantai ini sangat highly recommended untuk dikunjungi.

Selasa, 18 Juni 2013

Cerita wisata dari Tanjung Lesung Selanjutnya dari http://hanifahblog.wordpress.com.  Berikut certia selengkapnya:

Gw belom pernah sekalipun mencoba olahraga2 pantai. Yang namanya snorkeling lah, jet skiing lah, banana boat lah, diving lah, or anything else, belom pernah ada yg gw coba satupun. Bukan karena apa-apa (yaa kalau diving sih jelas blom gw coba krn renang aja gak bisa, hiks..). Masih termasuk cupu lah gw soal ginian. Sebenernya gw selalu bingung sih, setiap kali ada orang yg bilang bahwa orang itu suka pantai. Orang bilang pantai ini bagus banget, pantainya indah. Lah, trus gw pasti bingung. Pantai yg bagus itu mang gimana sih? Menurut mata gw yg hanya bisa melihat yg indah2 saja (haha), pantai ya gitu-gitu aja. Ada pasir, ada aer, trus apa? I always prefer mountain to beach. At least it is cold in mountain. Di pantai kan panas, hehe..

Tapi suatu hari, ada yg bertanya “Lo belom pernah ke pantai?? Sama sekali??? Pangandaran? Batu Karas? Ya ampuuunn…“. Well,, satu2nya pantai yg beberapa kali gw kunjungi adalah pantai lombang, slopeng, ancol, dan disitu mana ada apa2nya. Just beach, that’s all. Gak bisa ngapa2in, cuma maen aer, apa enaknya pantai sih? Nah, tiba2 aja gw jd sangat tertarik dgn pantai. Setelah mendengar cerita2 temen soal banana boat-an di pantai, terjun bebas dari tebing, dan lain-lain, trus melihat foto2 mereka di FB, gw jd sangat ingin mencoba olahraga2 air itu di pantai manapun. At least gw harus pernah merasakannya sekali.

Maka dari itu, ketika salah satu sahabat SMA (baca : Kunti) mengajak gw utk pergi k sebuah pantai di banten, nginepnya di rumah tantenya temen gw (baca : Egi Santika) di Serang, gw pikir2 “why not??“. Kebetulan bgt ketika sedang ingin2nya k pantai, dan ga butuh budget banyak pula since ga butuh sewa penginapan, ada yg ngajak gw pergi k pantai. Nama pantainya adalah Tanjung Lesung. Ever heard of it? I bet only few people did. Gw jg baru kali itu denger namanya. Ada bahkan yg bertanya “mang di tanjung lesung ada pantai?“. Yah, bagi yg penasaran, liat aj di peta di bawah ini, dimanakah letak pantai Tanjung Lesung itu berada.
tg lesung
Perjalanan k pantai itu dimulai dari Serang, yang memakan waktu kurang lebih 2 jam, naek mobil pribadi teman (baca : Aa’nya Egi alias pacarnya Egi) disertai suara gabruk-gabruk karena ngebut dan tekstur jalanan yg kadang tidak rata. Sampe sana, untungnya masih jam 10-an pagi, jadi panas matahari belum terik. Masi sepi dari pengunjung loh pantainya. Justru gw suka itu. Sepiiiiii…. hehehe… Jadi makin enak kita foto2nya. Pasirnya putih, airnya jernih sekali sehingga kita bisa melihat koral2 dan ikan2 yg sedang berada di antara koral2 itu dgn jelas apabila kita berdiri dari atas jembatan. Melihat koral-koral itu, makin tak sabarlah kami utk segera snorkeling. Mumpung matahari belum terik juga. Snorkelingnya murah kok, cukup 50ribu rupiah saja, kita udah bisa snorkeling selama sejam (no escorted).
tg lesung 4
tg lesung 3
Pelampung, siap. Alat bantu pernapasan, siap. Kaki katak, siap juga. Semua siap dan kami diantar menaiki boat ke spot snorkeling. Semua orang siap, kecuali gw. Gw yg terakhir loncat ke air. Berhubung gw gak bisa renang, dan belum pernah mengapung di tengah laut, gw sempat mengalami krisis kepanikan ketika akan meloncat ke dalam air. Gw hampir ga percaya bahwa gw akan mengapung di air laut itu tanpa bisa berenang. Gw sempet gak mau ngelepas tangan si pemandu dong padahal setengah badan gw udah di dalam air. Setelah diyakinkan oleh pemandu utk melepaskan tangan gw dr perahu, barulah gw lepas tangan, dan ternyataaaa… gw bisa mengapung dgn sendirinya bahkan tanpa berusaha (takjub gw saat itu). Hahahaha,,, yg laen cuma ketawa2 aj ngeliat kebodohan gw. Heuuuu….

Sejam snorkeling terasa cepat juga ternyata. Baru kali itu gw bisa melihat keindahan koral secara langsung. Gak cuma di tipi-tipi aje. Subhanallah indahnyaaaa!!! Bahkan ada yg kedalamannya sangat dangkal sehingga kita harus super hati-hati supaya gak nyentuh dan menginjak koral-koral itu (sayangnya kaki gw sempet menyentuh koral2 itu,, maafkan aku, koral), udah serasa kayak diving ajah,, bisa melihat koral dari dekat bangetttt… Ikan-ikannya jg warna-warni. Kami sempat bertemu ikan nemo itu! The clown fish! Heheheh…

 Sayang, satupun di antara kami gak punya kamera yg bisa dipakai utk di dalam air. It was my first time’s snorkeling, dan kesulitan utama yg gw alami adalaahhhh… Bernapas dengan MULUT! Hah! Susah amat (buat gw)! Tiap kali napas, hidung jg ikut bekerja, jadi kadang2 air ikut masuk ke masker dan selang. Jadilah gw lebih sering tahan napas ketika memasukkan kepala ke dalam air dan itu membuat gw ga bisa terlalu menikmati snorkeling dgn puas dan lama2. Temen2 yg laen udah ikut bantu gw, “bayangin aj klo lagi pilek, cong…“. Tapi tetap aja susah buat gw. Sekali-sekalinya gw berhasil bernapas dgn mulut, itu karena satu tangan gw turut menekan hidung supaya ga ikut napas. Dan selama snorkeling gw hampir selalu pegangan ama temen, ikut nebeng gerak, so gw cuma gerakin kaki aja. Hahahahah,,, ya gara2 susah napas pake mulut itu! Heuu…
snorkeling
tg lesung 5
di banana boat
Jadi, bagi yg ngerasa takut snorkeling krn ga bisa renang, DON’T BE! Ada si pelampung! Pasti ngapung, hahaha,, jgn melakukan kepanikan yg bodoh seperti yg gw alami. Entah berapa banyak air laut yg ikut masuk ke mulut gw selama snorkeling itu (gak mau memikirkan kandungan2 apa saja yg ada di dalam air laut itu,, ewww). Membuat gw cepet2 makan yg manis-manis utk menetralkan lidah setelah selesai snorkeling. Klo ada yg ngajak snorkeling lagi (terutama di pulau seribu or karimun jawa yg katanya punya koral yg lebih indah2), gw gak trauma kok. Gw malah bertekad utk menjadikan next snorkeling lebih baik dari yg pertama. Hehehehe…

We don’t know yet where will be our next destination. Maybe pulau seribu? Or batu karas? Ujung genteng? Karimun jawa? Atau bahkan sempu yg terkenal sangat2 indah itu? Wahhh… kemanapun itu, yg penting sih, nabung dulu kita. Yang jelas gw ingin mencoba pengalaman-pengalaman baru yg lain. Gw gak mau dibilang hidup gw gak berwarna dan itu-itu aja. I have to try something and some place else new again. With my beloved friends of course… :D

Senin, 17 Juni 2013

PANDEGLANG – Guna mempermudah akses para wisatawan untuk mengunjungi Tanjung Lesung Beach Resort dan Hotel, pihak pengelola sedang membangun dermaga kapal pesiar. Rencananya, pada September mendatang, dioperasikan bersama landasan pesawat kecil.

http://www.dulang777.com/wp-content/uploads/2013/06/pantaitanjunglesung.jpg

Rocky Oetomo, Resort Management Tanjung Lesung, mengatakan bahwa dermaga bagi kapal pesiar ini berkapasitas 10 penumpang dan landasan pesawat terbang sepanjang 1.200 meter persegi. "Landasan diperuntukkan bagi pesawat kecil dengan kapasitas penumpang 18 orang-20 orang. Rencananya, September mendatang, beroperasi," katanya, Sabtu (27/4).

Menurutnya, dengan tersedianya berbagai akses jalur transportasi menuju Tanjung Lesung, akan meningkatkan jumlah wisatawan sebanyak 15 persen hingga akhir tahun 2013. Saat ini, sekira 500 wisatawan mengunjungi Tanjung Lesung setiap minggu. "Dengan adanya akses tersebut, bisa meningkat menjadi 650 wisatawan per minggu," kata Rocky.

Tanjung Lesung dengan luas 1.500 hektare dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti beach resort, vila, green coral camping ground, Sakna Colan Marina, dan beach club. Fasilitas yang disediakan memanjakan wisatawan yang menghabiskan liburan di tempat tersebut. Di kawasan wisata ini, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas seperti snorkeling, banana boat, jet ski, dan lainnya.

Management resort juga berencana akan mengembangkan fasilitas menuju Anak Gunung Krakatau dengan menggunakan speed boat yang memerlukan waktu sekitar 40 menit. Anak Gunung Krakatau merupakan cagar budaya warisan dunia. Rencananya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengusulkan kawasan Gunung Krakatau menjadi bagian dari Global Geopark Network yang berada di bawah naungan United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO). "Jika nanti ditetapkan, wisatawan di sekitar Gunung Krakatau akan meningkat menjadi empat sampai lima kali lipat," kata Hendro, General Manager Tanjung Lesung Beach and Resort. (mg-21/run/dwi)
(Radar Banten, 16 Mei 2013)

Minggu, 16 Juni 2013

Cerita wisata ke Tanjung Lesung Selanjutnya adalah Cerita Touring ke Tanjung Lesung dari ubrium.wordpress.com.

Sekiranya jam 10 pagi kami mulai memasuki kawasan Tanjung Lesung. Tiba di home stay kami disambut hangat oleh tuan rumah. Dilla memilih tempat yang baik sekali sehingga segera setelah unpack barang bawaan dari motor kami segera terlelap.

Menuju area Tanjung Lesung lagi-lagi kami dihadapkan pada kondisi jalan yang penuh dengan perbaikan di sana-sini.

Kondisi jalan dari penginapan sampai ke tujuan terbagi dua jenis. Jalan biasa beraspal dan jalan berkerikil non aspal. Jalan beraspal mungkin hanya membutuhkan waktu 10-15 untuk ditempuh dengan kecepatan 50-60 km/jam. Jalan berkerikil mungkin sekitar 30-45 menit dengan kecepatan rata-rata 15 km/jam. Saran saya meskipun sedang kebelet janganlah melaju lebih dari 20 km/jam karena itu hanya akan membuat apa yang akan keluar menjadi lebih memberontak.
 
Ketika dalam perjalanan pulang baru kami tersadar bahwa di ruas jalan berkerikil ini tidak ada penerangan jalan. Rumah penduduk lokal yang umumnya agak jauh dari pinggir jalan hanya diterangi lampu dengan Watt renda
cerita selengkapnya: Part 1, Part 2 dan Part 3

Kamis, 13 Juni 2013

Cerita wisataatau Liburan ke Tanjung Lesung Selanjutnya ada dari http://paradoxical-reaction.blogspot.com, berikut ceritanya
Setelah melihat-lihat ke postingan masa lalu saya, ternyata ada beberapa trip perjalanan saya yang tidak dilengkapi oleh cerita dimana saya hanya memperlihatkan kumpulan foto-foto yang saya didapat disana. Salah satu postingan tersebut adanya trip saya ke Pantai Tanjung Lesung, Ujung Kulon. Oke, jadi saya akan mulai bercerita tentang trip saya kesana.

Kepergian saya ke Tanjung Lesung jatuh pada hari ke-2 Hari Raya Idul Fitri dikarenakan saya lagi-lagi tidak mudik ke Surabaya. Saya hanya pergi bersama dengan Ibu dan Bapak saya, karena kakak saya harus mudik ke Mertua di Pekalongan. Karena tidak mudik dan kesepian karena isi rumah hanya bertiga, maka kami menentukan untuk sedikit berliburan ke Pantai Tanjung Lesung, Ujung Kulon.

Keberangkatan kami kali ini cukup spontan. Tidak banyak melakukan pencarian di Google mengenai penginapan atau kondisi jalanan menuju ke sana. Kami berangkat begitu saja dengan pengetahuan tentang rute kesana. Kami pikir tidak akan terlalu banyak bertemu kemacetan karena akan terus-terusan masuk jalur tol. Dari Bogor masuk ke Jakarta, lalu ke arah Serang, Banten, Pandeglang, dan sampai di Tanjung Lesung. Kami juga hanya memperkirakan akan menghabiskan waktu 6 jam saja untuk sampai kesana.

Ternyata, perjalanan yang kami tempuh memakan waktu 8 jam. Kami berangkat dari Bogor sekitar pukul 08.00 dan kami tiba di Tanjung Lesung pukul 16.00. Sekitar pukul 14.00, kami sempat beristirahat di Masjid Raya Pandeglang untuk makan siang dan sholat. Jujur saja perjalanan ini diluar ekspektasi saya dan keluarga, tetapi bersyukur sekali di perjalanan kami hanya menemukan sedikit kemacetan. Kondisi jalan menuju kesana pun sangat baik, banyak penunjuk jalan yang mengarahkan kami ke Tanjung Lesung sehingga tidak usah takut tersesat dalam perjalanan menuju kesana.

Sesampainya di Tanjung Lesung, kami tentu saja mencari penginapan. Penginapan pertama yang kami temukan terletak di dalam kawasan Tanjung Lesung Resort, harga kamar untuk permalamnya sangat mahal dan membuat saya dan keluarga memutuskan untuk mencari penginapan lain. Akhirnya saya mencari penginapan lain, yang masih berada didalam kawasan Tanjung Lesung Resort kalau tidak salah nama penginapannya Blue Fish Hotel (seingat saya), harga permalamnya Rp 800.000 namun karena pada saat itu Hotel ini masih termasuk baru ada beberapa fasilitas yang saya rasa masih kurang dan harganya pun saya dan keluarga kurang sreg.

Akhirnya saya dan keluarga memutuskan untuk keluar dari kawasan Resort Tanjung Lesung. Saya menemukan satu penginapan yang lokasinya benar-benar di bibir pantai dan bisa menyaksikan matahari terbenam disana. Kalau tidak salah namanya Marina Inn (semacam itu), namun penginapan ini agak gelap dan kurang tertata, saya lupa harga permalamnya berapa karena setelah melihat kondisinya yang kurang enak, maka saya dan orang tua memutuskan untuk mencari penginapan lain. Tetapi sebelum pergi, saya memutuskan untuk mengambil beberapa foto senja disana karena lokasinya sangat tepat dan indah.



Senja di Tanjung Lesung


Alhamdulillah sekali, saya dan keluarga menemukan penginapan yang murah dan bersih. Jujur saja saya sudah lupa nama penginapan ini, dulu saya pernah memotret plang penginapan ini tapi hilang entah kemana. Penginapan ini terletak di dekat kantor Polisi Tanjung Lesung, dekat sekali pokoknya. Pemilik penginapan ini adalah orang Belanda yang ogah diajak berbicara bahasa Inggris, padahal mendengar beliau berbicara dalam bahasa Indonesia pun kurang jelas, tetapi kami dibantu oleh satpam penginapan yang merupakan orang lokal. Harga penginapan ini cukup murah. Dengan tarif Rp 250.000, kami mendapatkan fasilitas 1 ruangan non ac yang terdiri dari ruang TV, dapur, lemari dengan isi handuk, dua kamar tidur (queen size dan single bed), dan 1 kamar mandi. Kalau tidak salah masih banyak pilihan kamar lain yang ber-AC dan menyediakan TV kabel, tapi lagi-lagi saya ternyata lupa mengenai pricelist penginapan ini. Dan tentu saja saya dan keluarga menginap di penginapan ini.

Keesokan harinya, saya dan keluarga menentukan untuk mencari Masjid terdekat untuk melaksanakan sholat shubuh disana dan sekedar ingin melihat pemandangan di pagi hari. Kami keluar penginapan terlalu awal dan keadaan masih gelap. Akhirnya kami sedikit menghabiskan waktu mengobrol dengan penduduk sekitar yang juga melaksanakan sholat shubuh di masjid ini. Sekitar pukul 05.30, akhirnya saya bisa mengambil beberapa foto sunrise dan ibu serta ayah saya asyik berjogging dipinggir jalan. Udara pagi itu sangat sejuk, jalanan pun masih begitu sepi.


Matahari Terbit di Tanjung Lesung


Setelah asyik mengambil foto dan menemani orang tua saya jogging di pagi hari. Kami masuk kembali ke Tanjung Resort dan mengunjungi Pantai Bodur dengan biaya masuk untuk mobil Rp 20.000. Kebetulan hari itu sangat cerah dengan langit yang sangat biru. Pasirnya tidak terlalu putih, namun tetap mengagumkan.




Suasana di Pantai Bodur


Setelah bermain air dan mengambil beberapa foto di Pantai Bodur, saya dan keluarga tidak sabar untuk mengunjungi Pantai Tanjung Lesung. Pantai Tanjung Lesung ini lokasinya berada di dalam kawasan resort dan untuk masuk ke wilayah Pantai Tanjung Lesung harus membayar sebesar Rp 50.000. Iya, memang mahal. Tapi yasudah, mau bagaimana lagi daripada tidak masuk kesana.

Alhamdulillah pantai Tanjung Lesung hari itu termasuk sepi. Saya dan keluarga menikmati pantai Tanjung Lesung seperti pantai milik pribadi. Pantai Tanjung Lesung ini pantainya tidak besar, sangat kecil bahkan. Pasirnya tidak benar-benar putih, namun tidak juga kecoklatan. Airnya sangat bersih dan membuat anda bisa melihat terumbu karang di dasarnya. Di Pantai Tanjung Lesung juga terdapat jembatan yang panjang dan membuat kami lebih leluasa untuk melihat terumbu karang di dasarnya. Pantai Tanjung Lesung sangat indah dan hangat.... Dan dari jembatan ini pula saya bisa menyaksikan Anak Krakatau





Pemandangan di Pantai Tanjung Lesung


Pantai Tanjung Lesung menyediakan berbagai fasilitas dari sewa sepada, banana boat, dll. Saya tidak tahu hargany karena hari itu sangat sepi dan saya pun hari itu tidak terlalu tertarik untuk melakukan aktifitas tersebut. Saya hanya mengambil foto dan mengobrol dengan orang tua di pinggir pantai. Menyenangkan.
Setelah puas menikmati suasana pantai, saya dan keluarga memutuskan untuk pulang. Di dalam perjalanan, saya mengusulkan untung mengambil arah ke Pantai Carita sehingga dalam perjalanan pulang kami bisa melewati beberapa pantai di sekitar sana. Orang tua saya pun setuju, karena kami hanya ingin melintas disana. Tetapi sesampainya disana akhirnya kita menentukan untuk berhenti dan makan siang sambil menemani saya mengambil beberapa foto disana.


Pantai Karang Bolong


Oh ya sebelum sampai di daerah Pantai Anyer, saya dan orang tua saya sempat berhenti di masjid dan menemukan industri disini. Karena cuaca hari itu sangat cerah, maka kami memutuskan untuk mengambil beberapa foto disana.



Tips bagi anda yang ingin berlibur ke Pantai Tanjung Lesung:
  1. Pantai Tanjung Lesung masih sangat sepi. Seingat saya tidak ada ATM disekitar Tanjung Lesung. Tapi untuk warung makan sudah banyak tersedia.
  2. Akan lebih baik apabila anda berwisata dengan kelompok besar. Pertama, apabila anda ingin menginap di resort bisa sangat menekan harga dengan kelompok besar.
  3. Sebenarnya beberapa jam dari Tanjung Lesung anda bisa mengunjungi Pulau Umang yang konon sangat indah, bagi anda yang masih memiliki waktu luang bisa menyempatkan untuk datang kesana.
  4. Lokasi Pantai Tanjung Lesung tidak dibuat untuk menikmati ombak yang besar, jadi jangan berharap untuk surfing disini.
  5. Jangan lupa untuk mengabadikan senja di Tanjung Lesung karena senja di Tanjung Lesung sangat indah.
  6. Apabila kebetulan arah perjalanan pulang anda sama seperti saya, makan akan lebih asyik apabila anda juga memilih rute yang sama dengan melintasi pantai anyer, carita, karang bolong,dll.

Rabu, 12 Juni 2013

Pantai tanjung lesung terletak di Provinsi Banten. Mungkin orang banyak lebih mengenal Pantai Anyer dan Pantai Carita, karena kedua pantai tersebut yang paling terkenal di kawasan Pandeglang, karena keindahan pemandangannya yang eksotis.



Jika kita mendengar kata "Lesung" mungkin kita akan langsung teringat akan kecantikan perempuan yang di pipinya terdapat lesung pipit. Pantai tanjung lesung ini kira-kira tidak berbeda  dengan perempuan cantik berlesung pipit. Pantainya terlihat cantik karena letak pantainya yang seperti lesung, daratan yang menjorok ke laut.

Keistimewaan pantai ini adalah pasir putihnya yang lembut, angin sepoi-sepoi tidak terlalu kencang menambah eksotisnya pantai ini karena memang tidak langsung menghadap samudera lepas sehingga ombak pun tidak terlalu besar dan relatif aman untuk bermain jet ski, snorkeling, berperahu ataupun memancing. Atau bisa juga bermain sepakbola pantai, bola voli, off road, sekadar berjemur ataupun bermain pasir.

Snorkeling di Pantai tanjung lesung

Bagi pasangan yang ingin beromantisme menikmati keindahan sunrise dan sunset diiringi kicauan burung laut yang melayang-layang dan sesekali menukik-mencebur ke laut menangkap ikan disertai suara deburan ombak yang tidak terlalu keras menambah kemesraan suasana seperti lagu "Kemesraan"-nya Franky Sahilatua.

Sunset di Pantai tanjung lesung

Sunrise di Pantai tanjung lesung
Bagi wisatawan yang berhasrat menikmati kekayaan hayati dan pesona bawah lautnya, dapat menyewa peralatan menyelam. Dengan menyelam, para wisatawan akan terpukau melihat terumbu karang yang indah, ubur-ubur beraneka warna, siput-siput kecil dengan cangkang yang unik, dan ikan-ikan yang berenang berkejaran di garis pantai. Sedangkan bagi wisatawan yang ingin mempelajari cara mentranplantasikan terumbu karang, dapat mengunjungi lokasi konservasi yang berada di tengah laut.

Jika bosan bermain di pantai, kita bisa mengunjungi Pulau Liwungan dengan menyewa perahu nelayan atau speed boad dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Di pulau yang seluas sekitar 50 hektar dan konon hanya dihuni oleh pasangan suami istri (kakek-nenek) selama puluhan tahun ini kita bisa menikmati keindahan Selat Sunda, eksotisme Gunung Krakatau, dan melihat konservasi terumbu karang yang berada di tengah laut. Atau para wisatawan bisa menyusuri perkampungan nelayan, yaitu Kampung Cipanon dan berbelanja kerajinan tangan Badak Bercula Satu dan jika haus Anda bisa menikmati minuman khasnya yaitu daun sirih.

Pantai Pulau Liwungan

Rumah di Pulau Liwungan yang dihuni sepasang kakek-nenek
Fasilitas yang lengkap dan tidak kalah dengan Pantai Anyer dan Pantai Carita membuat para wisatawan tidak mengalami kesulitan berwisata di pantai ini. Fasilitas seperti pusat informasi, Lifeguard, Money Changer, Tempat Parkir, Banana Boat dan lain-lain semua tersedia disini.

Di tanjung lesung terdapat tempat menginap dengan berbagai variasi dan tipe, seperti hotel, villa, resort sampai homestay dengan berbagai harga. Untuk home stay tarifnya sekitar Rp 100.000 per malam sedangkan menginap di vila, hotel, maupun resor dengan tarif Rp 500.000-Rp 2 juta per malam, tergantung harinya.

Pantai tanjung lesung yang eksotis ini dapat dicapai melalui :
Pertama, mengambil rute jalan tol Jakarta-Merak, lalu keluar melalui pintu gerbang tol Serang Timur. Setelah melewati Kota Serang, perjalanan dilanjutkan ke arah Kota Pandeglang dan Labuan, dan berakhir di Pantai tanjung lesung.

Kedua, mengambil rute jalan tol Jakarta-Merak, lalu keluar melalui gerbang tol Cilegon. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri pesisir Anyer-Carita, lalu ke arah Labuan, dan berakhir di Pantai tanjung lesung. Jakarta-Pantai tanjung lesung berjarak sekitar 160 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2,5-3 jam perjalanan dengan menggunakan bus atau kendaraan pribadi.

Sejak pertengahan Juni 2003, akses ke kawasan ini semakin mudah karena pemerintah daerah setempat telah mengoperasikan tiga bus DAMRI setiap harinya dari Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten, menuju Pantai tanjung lesung.

Karena kemarin hanya liburan berkelompok dengan warga tempat saya tinggal, maka rasanya belum puas karena jadwal yang ketat. Lain kali kalau berlibur lagi, pantai ini sangat highly recommended untuk dikunjungi.